Jumat, 01 Maret 2013

MORO MAPAN

FILOSOFI LAMBANG ANGKATAN 58
                                
BAJAK LAUT PRESENT

PEMILIHAN GAMBAR DAN MAKNA DISESUAIKAN DENGAN RUANG LINGKUP KEHIDUPAN DI TNI AL

MAKNA GAMBAR
Pedang diartikan sebagai sebuah senjata yang melambangkan kewibawaan perwira
Ombak diartikan sebagai semangat dan pantang menyerah
Perisai diartikan sebagai pelindung yang kuat dan kokoh
Bintang diartikan sebagai pedoman dan batasan - batasan moral.
Kemudi diartikan sebagai butir – butir trisila TNI-AL
Peta Dunia diartikan sebagai medan juang
Pita diartikan sebagai sebuah ikatan yaitu angkatan 58

Kapas diartikan sebagai kekuatan yang lembut dan fleksibel


MORO

Berarti perwira lulusan Akademi Angkatan Laut


MAPAN

Sebuah kata sederhana sebagai wujud Do’a yang kami harapkan dan kami panjatkan untuk kedepannya SELURUH PERWIRA ANGKATAN 58 akan mapan dalam semua hal, baik dalam hal ilmu, jabatan, iman maupun rezeki dan mapan dalam hal lainnya yang bersifat luas.  Mapan juga dapat diartikan sebagai perwira  lulusan Akademi Angkatan Laut Angkatan 58.

  
3 Struktur Utama Lambang

   Pondasi utama untuk gam barlambang ini adalah 3 buah perisai yang di ambil dari butir - butir TRISILA TNI AL yang berjumlah 3 buah. Tiap-tiap perisai memiliki makna sebagai berikut,

1. Perisai Pedoman

          Yaitu gambar bintang sebagai lambing ke Tuhanan Yang Maha Esa dari Pancasila yang dipasangkan dengan perisai yang berarti semua perwira Moro MAPAN akan tetap teguh dan kuat dalam keyakinan beragamanya. Yakni sebagai pedoman utama dalam menjalankan semua tanggung jawab yang akan di bebankan pada pundak mereka.

2. Perisai Karakter

          Yaitu kesatuan gambar yang terdiri dari pedang, kapas, jangkar, angka 58 dan perisai serta di imbangi dengan 6 gambar bintang di kanan dan di kiri. Sesuai dengan makna pada setiap gambar maka kesatuan perisai ini melambangkan karakter perwira Moro Mapan yang tangguh kuat dan beriman namun tetap fleksibel. Karakter merupakan suatu hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Pada dasarnya, karakter – karakter inilah yang akan menentukan dan akan mempengaruhi semua hal dalam kepemimpinan TNI-AL.

3. PerisaiTujuan

          Perisai terakhir melambangkan perwira Moro MAPAN  akan selalu siap sedia dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai perwira TNI-AL yang meliputi seluruh penjuru lautan di dunia. Tentunya akan selalu di ikuti dengan TRISILA TNI-AL sebagai kemudinya. Dengan di kelilingi oleh lilitan pita yang melambangkan bahwa kita tidak sendiri ditambah dengan riakan ombak yang berderu dikanan dankiri perisai sebagai wujud semangat seorang perwira di harapkan tujuan dan cita - cita TNI-AL bangsa dan Negara akan mudah tercapai


FILOSOFI

Perisai, ujung pita dan kemudi masing – masing berjumlah tiga buah yang melambangkan trisila TNI-AL. Perwira Moro MAPAN, dalam pengabdiannya kepada bangsa Indonesia selalu berpedoman pada TRISILA TNI-AL yaitu disiplin, hirarki,dan kehormatan militer. Sehingga dalam pelaksanaannya, perwira Moro MAPAN selalu yakin terhadap setiap langkah dan keputusannya karena telah memiliki batasan – batasan dan pedoman yang kuat.

Pedang, jangkar ,ombak dan kapas berjumlah sepasang. Pedang ,jangkar , ombak dan kapas sendiri melambangkan identitas seorang perwira yang tangguh,  bersemangat namun tetap lembut dan fleksibel. Dalam mengemban tugasnya sebagai pengawal samudra, tentunya seorang perwira tidak dapat berdiri pada satu kaki saja. Dia akan membutuhkan satu kaki lagi, yaitu  orang - orang yang dapat mendukungnya agar dapat berjalan dengan tegap dan gagah dalam melewati beban tugas yang semakin kompleks.

Bintang berjumlah 13 buah. Bintang sendiri dalam pancasila berarti ke Tuhanan Yang Maha Esa. Perwira Moro MAPAN dalam keterkaitannya dengan medan tugas yang beranekaragam dan kompleks selalu berusaha melakukan yang terbaik dan menyelesaikan tugas sampai tuntas. Tentunya ditambah dengan iman dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia hanyadapat berusaha semaksimal mungkin, namun tetap Allah yang menentukan. Jumlah 13 dipilih berdasarkan ilmu matematika dasar penjumlahan dari angka 5 dan 8 yang diambil dari angkatan 58, serta dengan kehendak Allah sehingga kami dilantik padatahun 2013.


4 komentar: